Silaturahmi PPP di Makassar Berakhir Ricuh

Bersilahturahmi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berlangusng di Hotel Singgasana, Makassar selesai ricuh, Ahad (28/9). Atas keadaan itu, aparat kepolisian setempat mengerahkan dua unit satu tingkat peleton (SST) ke tempat peristiwa. Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Trihanto menyampaikan, pengamanan yang dikerjakannya dalam lokasi hukumnya itu berkenaan ada agenda partai politik yang dilaporkan pada kepolisian. " Kami cuma menggerakkan pekerjaan serta siapa saja yang mengadakan aktivitas, juga bakal dikawal terlebih ada agenda partai politik. Kita mau meyakinkan saja seluruhnya jalan lancar, " katanya.

Tetapi, aparat kepolisian dari Polsek Ujung Pandang yang awalannya cuma dikerahkan sejumlah 20 orang mesti ditambah sejumlah dua SST dari Polrestabes Makassar lantaran ada sedikit kegaduhan dalam aktivitas itu. " Awalannya kita cuma mengerahkan 20 orang personel Polsek, tetapi lantaran ada sedikit permasalahan yang berlangsung diinternal partai itu, hingga kami meminta pertolongan ke Polrestabes Makassar, " tuturnya.

Menambahkan kemampuan itu dikerjakan lantaran massa kontra dari aktivitas DPP PPP yang di gelar di Makassar itu masuk ruangan pertemuan serta menggagalkan aktivitas itu. Bahkan juga, massa tampak bakal mengambil beberapa cara kasar untuk membubarkan aktivitas, ditambah lagi saat pertemuan tertutup PPP itu dipindahkan dari lantai satu ke lantai dua. Massa tampak berupaya mendobrak pintu hotel, tetapi polisi lalu membuat barikade pengamanan untuk menyingkirkan massa itu yang telah mulai jengkel lantaran agenda partai terus dilanjutkan. " Kita tidak ingin masuk ke internal mereka, kita cuma konsentrasi pada pengamanan saja. Kita mau memberi rasa aman untuk yang melakukan aktivitas, " tuturnya.

Pada awal mulanya, beberapa ratus pendukung Amir Uskara yang dipecat sekian waktu lalu oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) itu memadati lobi lantai dua Hotel Singgasana Makassar, tempat berlangsungnya pertemuan tertutup SDA. Mereka berupaya mendobrak satu diantara ruang di lantai dua hotel itu untuk membubarkan pertemuan Suryadharma Ali, tetapi polisi membuat barikade berlapis di depan ruang untuk menghadapi massa.

" Maka dari itu bila SDA datang ke Sulsel, terutama di Kota Makassar dengan cara pribadi kami terima. Namun bila datang dengan nama partai, jadi itu ilegal atau tak resmi lantaran statusnya telah dipecat, " tuturnya.

Terkecuali dianya yang dipecat, beberapa DPW yang ketuanya dipecat yaitu Jawa Timur, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sekertaris DPW Bengkulu.