Jokowi Diam dan Hanya Bawa Agenda Soal BBM

Lucunya, dalam pertemuan tertutup itu Presiden SBY sangat terpaksa mesti semakin banyak bicara serta menuturkan perihal keadaan Indonesia sepanjang 10 th. paling akhir serta tantangan yang bakal dihadapi Indonesia ke depan. Jokowi semakin banyak diam serta dengarkan. Tidak banyak kalimat yang keluar dari mulutnya. Jokowi cuma mempunyai dua agenda besar yang dibawa dari Jakarta ke hadapan Presiden SBY. Agenda itu yaitu mengulas RAPBN 2015 serta nasib subsidi BBM. Lebih detil lagi, Jokowi meminta Presiden SBY menaikan harga BBM.

Bila menilik sekian hari saat sebelum pertemuan itu di gelar, Jokowi memanglah dengan cara khusus meminta supaya pemerintahan SBY menaikan harga BBM walau bekas saat bakti tinggal sebagian bln.. Ia inginkan ada pembagian beban social di dua pemerintahan.
" Tambah baik bila beban itu ada yang di ambil oleh pemerintah saat ini. Bila sangat mungkin ini sudah pasti kurangi beban kita ke depan, " kata Jokowi pada 20 Agustus 2014.

Tetapi, permintaaan itu tidak diterima. Argumennya bukanlah sebatas hitung ekonomi semata. Presiden SBY telah menyatakan jauh-jauh hari supaya kebijakan pemerintahan tak diusik terlebih didikte pandangan dari pemerintahan baru, termasuk juga masalah subsidi serta menaikan harga BBM.

Menurut dia, semua suatu hal yang dikerjakan pemerintahannya masih tetap jadi tanggungjawabnya. Karenanya, ia menampik bila kebijakannya dintervensi, digabungi atau sebatas ditanyakan dengan pihak luar, terlebih oleh pemerintahan baru yang belum dengan cara resmi dilantik. Ia juga terganggu bila kebijakan yang diambilnya jadi disalahkan serta dikritik oleh pemerintahan itu.

“Kalau di tanya sesudah ada presiden dipilih jadi semua suatu hal yang dikerjakan pemerintahan ini umpamanya, kebijakan mesti dikerjakan berbarengan atau ditanyakan, tak seperti itu dalam UU kita, ” tuturnya 7 Agustus lantas.