Jokowi Tak Ingin Kabinet Tersandera Partai Politik?

Dosen Pengetahuan Politik pada FISIP Kampus Airlangga (Unair), Haryadi menyampaikan komposisi kabinet Jokowi yang didominasi dari kelompok profesional murni (non-parpol) menunjukkan supaya kabinet tidak terlampau tersandera oleh kebutuhan partai politik.

" Walau didominasi 18 dari kelompok profesional murni, namun janganlah lupa, mereka yang datang dari parpol juga mesti melepas jabatan struktural di partainya. Umpamanya, ketua umum partai mesti melepas jabatan itu saat dipilih juga sebagai menteri, " papar Haryadi pada Republika, Senin (15/9).

Mulai sejak awal menurut dia, Jokowi menyampaikan semi-zaken kabinet atau kabinet pakar. Dalam pengertian, menteri yang datang dari kelompok partai politik juga yaitu orang yang profesional.

Terlebih, Jokowi juga telah menyebutkan koalisi tanpa ada prasyarat. Berarti, otoritas seutuhnya ada di tangan Jokowi. Dalam soal ini, partai menyerahkan sebagian nama yang layak menempati persyaratan menteri. Lantas, Jokowi bakal pilih sesuai sama persyaratan yang sudah ia tentukan.

Haryadi memiliki pendapat, formasi 34 kementerian itu disangka berkenaan dengan biaya APBN yang telah diketok. Karena itu dalam komposisinya, Jokowi mengatakan ada beberapa kementerian terus sesuai sama amanat undang-undang, ada yang beralih penyebutan nama kementerian, serta adapula yang baru.

Diluar itu menurut dia, formasi 34 kementerian ini tambah lebih ramping dari formasi 34 kementerian pada kabinet Susilo Bambang Yudhoyono. Lantaran susunan kabinet saat ini, tutur dia, ada ego bidangal serta tidak terkonsolidasi pada satu kementerian dengan yang lain. Di internal kementerian sendiri sekarang ini menurut dia, demikian banyak jabatan yang tumpang tindih.

Sesaat pada kabinet Jokowi ke depan katanya, kementerian bakal terkonsolidasi serta bakal ada pembenahan di internal kementerian. Bahkan juga dari demikian banyak wakil menteri, yang di pastikan ada wakil menteri yaitu kementerian luar negeri.

" 34 kementerian Jokowi tambah lebih ramping dari 34 yang dahulu. Kabinet Jokowi akan tidak terfragmentasi sendiri, " ujarnya.