Dua Koalisi Partai Pacu Kualitas Demokrasi Indonesia

Timbulnya dua koalisi partai politik dinilai memberi dampak positif pada perubahan demokrasi di Indonesia. Dua kemampuan politik itu, yaitu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang beranggotakan partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sesaat rivalnya adalah partai politik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menamakan diri Koalisi Merah Putih (KMP). Koalisi ini mempunyai kemampuan menguasai di DPR.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menyampaikan hadirnya KMP sisi untuk menangani kekurangan system presidensial multipartai yang diyakini Indonesia. " Biasanya di semua dunia, umumnya (suatu negara mempunyai) cuma ada dua partai atau optimal tiga partai, " tutur Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 9 Oktober 2014.

Menurutnya, KMP sebagai sebagian besar di DPR bakal menggerakkan pekerjaan juga sebagai keseimbangan pemerintah. Politikus yang saat ini jadi Wakil Ketua DPR ini menyampaikan, keadaan itu sama dengan yang berlangsung di Amerika Serikat (AS).

Di AS, kata dia, Demokrat kuasai eksekutif serta Republik menguasai di legislatif. " Bila kami saat ini kalah di eksekutif serta menang di legislatif, jadi bakal ada check and balance seperti yang berlangsung AS sekarang ini di mana Demokrat kuasai eksekutif serta Republik di legislatif, " papar Fahri. Fahri memiliki pendapat, demokrasi di Indonesia bakal semakin maju dengan dua koalisi besar di parlemen. Hal semacam itu mempermudah orang-orang untuk menyeleksi serta berperan serta aktif dalam pemilu.

Menurutnya, Amerika Serikat dengan demokrasi yang berusia beberapa ratus th. juga tidak berani mengambil resiko dengan mengaplikasikan system presidensial multipartai. " AS saja tak berani mengambil system presidensialisme multipartai. Dengan kesadaran itu jadi lahir KMP yang betul-betul sudah direncanakan, " katanya.